Tips/Cara Menulis Cerpen, Materi Pelatihan Menulis
PURWOKERTO, sastrapinggiran.id-Berikut ini materi menulis cerpen yang sebagian diambilkan dari intisari buku Aku Menulis Maka Aku Ada karya Kang Maman. Materi berikut ini sempat turut disampaikan dalam pelatihan menulis cerpen berbahasa lokal Banyumas di Purwokerto akhir tahun 2024 lalu.
1. KUNCI UTAMA MENULIS
Bagaimana aku bisa menulis? MENULISLAH. Karena itu kunci utama untuk bisa menulis. Bahwa tulis pertama itu jelek, bahkan jelek sekali, aluranya jungkir balik, tata bahasanya babak belur, tangan di kaki, kaki di tangan, jantung tak berdegub, tidak apa. TAK APA-APA. MENULISLAH!
Menulislah, suaramu takkan padam ditelan angin, abadi, sampai jauh di kemudian hari! (PAT)
2. PADA MULANYA ADALAH IQRA
Tidak ada yang ABAKADABRA, sekali tulis langsung JADI!
Penulis yang baik adalah pembaca yang baik.
Padamulanya adalah membaca!
Percayalah dari 26 huruf itu akan lahir kata, kalimat, alinea, artikel, buku, skenario yang tak terbatas jumlahnya. Bermodal aksara, tulislah nasibnya sehingga ada tanda kalau dia (tulisan) itu pernah ada! Menulis itu kerja untuk keabadian (PAT).
Penulis yang baik itu, pembaca yang baik (AT)
Dari membaca kita bisa dapat...........?
3. APA MANFAAT TULISAN?
Untuk apa buku (cerita) ditulis dan dibaca?
Buku (cerita) harus menjadi kapak yang memcah lautan beku dalam diri kita!
Mengibur yang papa, mengingatkan yang mapan! (Jakob Oetama)
Kalau jurnalisme dibungkam maka sastra harus bicara (SGA)
Satu peluru menembus satu batok kelapa, satu tulisan bisa menembus jutaan kepala (SQ).
4. PROSES KREATIF PENGARANG
Menulis itu kerja kreatif, kerja kreatif itu keimanan. Kalau kita iman, cinta percaya makan kita akan selelu bergerak, tak lelah menulis,(PAT)
Ibarat trance, konsentrasi harus diasah. SEkali konsentrasi tercapai, terhunjam kepada idea, maka proses di bawah sadar tumbuh, dan saat itulah tangan mulai menulis dan menulis (SS)
Saya seorang anak kecil karena BERMAIN KATA, di saat lain saya NABI karena mengungkap sesuatu kabar lewat kata (SDD)
Saya tidak tahu apakah saya beruntung atau tidak, mempunyai imajinasi yang kadang2 ganas dan melonjak2. Orang biasanya menulis dari permulaan kemudian tengah berhenti akhir. tetapi saya terlihat di persoalan terlebih dulu, dari situlah saya mulai, dari TENGAH.(BD).
Saya menulis masalah di sekitar saya yang saya TAHU BETUL, atau malah saya ALAMI langsung. Kalau ada yang menarik saya CATAT, sehingga IDE tidak hilang. (AAW)
4. IDE dan SUDUT PANDANG!
Menulis itu GAGASAN, IDE, baru kemudian soal TATA BAHASA. Jadi menulis saja. Tidak usah takut salah ejaan atau catat redaksinya! (KM dan GN)
Gaya penulisan harus dimulai dengan IDE. Gaya tanpa otak, tak akan menarik!
Tema/ide itu ada banyak di sekitar kita
Ambilah ide itu dengan SUDUT PANDANG/POV/ANGLE yang PALING KUAT! Apa yang paling menonjol di pikiran kita, itu yang kita ambil!
Kita adalah kata. Ada yang sekadar menatap. Ada yang sehati menetap!
5. MENCARI IDE (5W1H) (bisa berasal dari fakta atau khayalan)
Meski Khayalan tapi Harus Masuk Akal (SDD)
a. Membaca. Mau menulis cerkak, bacalah banyak cerkak
b. Jalan-jalan. Melihat fenomena! peristiwa, orang, tokoh, tempat, dsb
c. Diskusi, ngobrol, curhat atau dicurhati.
Ketika mentok ide atau berhenti menulis, maka kembalilah lagi abc lalu tulis lagi!
Jangan terlalu lama larut dalam abc, INGAT kamu sedang menulis!
Tulisan yang menarik itu seperti apa?
Tulisan yang mengandung konflik!
Karakter/tokohnya kuat!
Pembuka yang menyentak, konflik yang menukik, ending/resolusi yg tak bisa ditebak pembaca! Terpenting adalah Tulisan yang baik itu adalah Tulisan yang Rampung! (Susanto).
PROSES MENULIS
1. Enak dibaca, tulislah tulisanmu yg mudah dimengerti. Tulislah pendek, jangan panjang.
2. Gunakanlah istilah umum sehari-hari sehingga pembaca faham/
3. Bersahabat dengan waktu. TIming itu penting. Ketika menemukan hal menarik. tulislah.
4. latihlah kepekaan hati dan pancaindra
5. hindari klise, perbanyak baca kamus untuk memperkaya diksi
Fiksi ataupun non fiksi harus ada ide gagasan
gunakan plot untuk mengalirkan cerita
bangun dengan detail setting/tempat cerita
isi cerita dengan dialog-dialog yang tegas lugas jelas
sisipkan pesan dengan gayamu, termasuk saat mengakhiri cerita
PENTINGNYA PLOT
Selain karakter yang kuat, plot atau alur juga penting
Menceritakan Hubungan sebab akibat yang logis
Adegan panjang, tulisan panjang jangan bertele tele
Adegan singkat, tulisan pendek, jangan miskin informasi
Buatkan suspen agar pembaca bernafas atau sekalian buatlah pembaca asma!
PERHATIKAN KAIDAH PENULISAN
1. Jika panggilan (menulis) itu datang, biarkan jari-jarimu menarik di atas keyboard atau tanganmu menulis. Tulis terus, edit nanti.
2. Hindarkan kata-kata umum, tetapi gunakan kata khusus sehingga lebih tegas
Contoh Kota>Purwokerto, Pohon>Jati, Dewandaru, Nagasari, Kencur, Makanan>Bongkrek, Sore> Matahari tenggelam dst
Topik tulisan bisa apa saja, tetapi penulis yang baik selalu menemukan sudut pandang spesial. Misalnya, ketika saya meminta kalian menulis paragraf menggunakan kata "hitam", kebanyakan dari kalian akan menulis sesuatu yang sama: hitam itu warna, gelap, malam, duka cita. Itu semua adalah sudut pandang umum.
Sebaliknya, penulis yang kreatif akan menghadirkan sesuatu yang tak terduga, seperti:
"Hitam selalu datang terlambat. Suatu hari, teman-temannya bosan dan memutuskan untuk meninggalkannya. Sejak saat itu, pelangi kehilangan warna hitam."
Cerita sederhana itu menawarkan perspektif unik yang membuat pembaca penasaran dan berpikir. Inilah kekuatan sudut pandang berbeda.
3. Tuliskan apa yang kamu pikirkan. Jangan pikirkan dulu tata bahasa atau formalitas lainnya. Biarkan terus menulis, baca nanti kalau sudah selesai. Pindahkan apa yang ada dipikiranmu ke jarimu untuk dituliskan bukan dipikirkan! Tulis! Jangan berhenti di pikiran!
4. Tanda baca, typo, itu urusan nanti yang penting tulis dan tulis
5. Kalau kamu asyik menulis, jangan mandheg. Karena semakin mandheg, maka akan semakin lama kamu memulai. Biarkan tulisan mencapai puncaknya!
Belum ada Komentar untuk "Tips/Cara Menulis Cerpen, Materi Pelatihan Menulis"
Posting Komentar